09 Juni 2009

Audit Surveillance SMM ISO 9001:2008

Bagi kalian yang baru pertama kali dengar maupun baca judul di atas mungkin bertanya-tanya : maksud loe..?

Audit : menurut bahasa berarti evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, aturan, dan praktik yang telah disetujui dan diterima.

Surveillance : monitoring / pengawasan terhadap kebiasaan seseorang atau sekelompok orang.

SMM ISO 9001 : 2008 : merupakan standar internasional di bidang sistem manajemen mutu. Artinya, sebuah lembaga / organisasi yang telah mendapatkan akreditasi ISO tersebut, dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya.

Untuk kesekian kalinya semenjak meraih sertifikat ISO 9001:2000 pada tahun 2006 lalu, SMK Negeri 2 Adiwerna harus menghadapi team audit surveillance dari PT.TUV Internasional untuk mempertahankan sertifikat tersebut. Bpk. Tono dan Ibu Tanti sebagai auditor melaksanakan audit selama 2 hari yaitu tanggal 9 dan 10 Juni 2009. 

Hari pertama mereka mengaudit QMR (Quality Management Representatives), Top Manajemen (Kepala Sekolah), Waka Humas, Waka Kurikulum, Waka Sarpras dan Waka Kesiswaan, juga beberapa guru yang mengampu Mapel Matematika dan Bahasa Inggris. Hari Keduanya yaitu tanggal 10 Juni 2009 mereka mengaudit semua Program Studi yang ada di SMK Negeri 2 Adiwerna. Sempat ditemukan juga beberapa temuan yang merupakan ketidaksesuaian antara aturan yang harus dijalankan dengan pelaksanaannya, namun dengan Komitmen yang kuat untuk menambal kekurangan tersebut, sertifikat ISO rupanya masih bisa kita pertahankan.

Begini gambarannya : Seandainya sertifikat ISO itu lepas dari tangan, maka gugurlah sekolah kita ini sebagai Sekolah Bertaraf Internasional (SBI), karena dalam 12 janji kinerja SBI salah satunya adalah sekolah harus memiliki sertifikat ISO. Kalau sekolah kita bukan SBI lagi, maka percayalah gerak langkah kita akan sedikit terhambat, bantuan sarana prasarana pendidikan tidak akan sederas sekolah yang punya embel-embel SBI. Di saat SBI lain sudah berjalan, kita baru merangkak, ketika kita sudah bisa berjalan, maka SBI lain sudah berlari kencang...

Maka sudah menjadi kewajiban semua warga SMK Negeri 2 Adiwerna, untuk berkomitmen menjalankan 12 janji kinerja yang dipampang di dinding itu. 

2 komentar:

Anonim 17 Juni 2009 pukul 17.12  

moga moga titel SBI tidak menjadikan warga smk n 2 adw sombong dan SBI jangan cuma dijadikan embel2 ketenaran,tapi bukti yang realterhadap pembelajaran dan tingkah laku guru dan siswa yang menyandang predikat SBI. SMIK moga tetap berjaya........

aeril.tkj 17 Juni 2009 pukul 21.43  

sangat setuju... SBI itu kan hanya alat, bukan tujuan. maka gak layak rasanya kalau warga SMKN2 Adw jadi sombong hanya karena alatnya bagus tapi ternyata tujuannya belum tentu bisa dicapai. matur nuwun mas/mba atas komentarnya...